KajianPustaka

Widget html #1, model pembelajaran creative problem solving (cps).

Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu metode pembelajaran yang pemusatannya tertuju pada keterampilan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasian gagasan-gagasan kreatif. Siswa tidak hanya diajarkan cara menghafal tanpa berpikir, namun dituntut untuk memilih dan mengembangkan suatu tanggapan untuk memperluas proses berpikir.

Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Creative problem solving merupakan teknik pembelajaran dalam penyelesaian suatu permasalahan berkaitan dengan pemecahan masalah yang melalui teknik sistematik dan mengorganisasikan gagasan kreatif. Melalui model pembelajaran creative problem solving, siswa dapat memilih dan mengembangkan ide dan pemikirannya. Munculnya solusi kreatif sebagai upaya pemecahan masalah akan menumbuhkan kepercayaan diri, keberanian menyampaikan pendapat, berpikir devergen, dan fleksibel dalam upaya pemecahan masalah.

Creative problem solving dibangun atas tiga macam komponen, yaitu; ketekunan, masalah dan tantangan. Komponen tersebut dapat diimplementasikan secara sistematik dengan berbagai komponen pembelajaran. Model pembelajaran creative problem solving berusaha mengembangkan pemikiran divergen, berusaha mencapai berbagai alternatif dalam memecahkan suatu masalah.

Berikut definisi dan pengertian model pembelajaran creative problem solving dari beberapa sumber buku: 

  • Menurut Shoimin (2014), creative problem solving adalah model pembelajaran yang pemusatannya pada pengajaran dan keterampilan dalam memecahkan masalah. Ketika dihadapkan dengan suatu pernyataan, siswa dapat melakukan keterampilan dalam memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa berpikir, keterampilan memecahkan masalah dapat memperluas proses berpikir. 
  • Menurut Baharudin (2010), creative problem solving adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
  • Menurut Cahyono (2009), creative problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan ketrampilan memecahkan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan.

Karakteristik Model Pembelajaran Creative Problem Solving 

Menurut Imam (2010), model pembelajaran creative problem solving memiliki tiga karakteristik yang menjadi prosedur dalam proses pembelajarannya, yaitu sebagai berikut: 

  • Menemukan fakta, melibatkan penggambaran masalah, mengumpulkan, dan meneliti data dan informasi yang bersangkutan. 
  • Menentukan gagasan, berkaitan dengan memunculkan dan memodifikasi gagasan tentang strategi pemecahan masalah. 
  • Menemukan solusi, yaitu proses evaluasi sebagai puncak pemecahan masalah.

Menurut Menurut Suryosubroto (2009), karakteristik dari model pembelajaran creative problem solving adalah sebagai berikut: 

  • Melatih siswa untuk berpikir divergen dalam memecahkan masalah dengan berbagai cara, mampu memberikan berbagai alternatif pemecahan atas sebuah masalah dan kemampuan mengemukakan berbagai gagasan baru, dengan cara-cara baru yang jarang dilakukan oleh orang lain.
  • Peran pendidik lebih banyak menempatkan diri sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator belajar bagi peserta didik.

Tujuan Metode Creative Problem Solving 

Menurut Shoimin (2014), melalui model pembelajaran creative problem solving siswa diharapkan mampu:

  • Menyatakan urutan langkah-langkah pemecahan masalah dalam creative problem solving. 
  • Menemukan kemungkinan-kemungkinan strategi pembelajaran.
  • Mengevaluasi dan menyeleksi kemungkinan-kemungkinan tersebut kaitannya dengan kriteria-kriteria yang ada. 
  • Memilih suatu pilihan solusi yang optimal. 
  • Mengembangkan suatu rencana dalam mengimplementasikan strategi pemecahan masalah. 
  • Mengartikulasikan bagaimana creative problem solving dapat digunakan dalam berbagai bidang/situasi.

Langkah-langkah Model Pembelajaran Creative Problem Solving 

Menurut Huda (2013), sintak atau tahapan proses dalam model pembelajaran Creative Problem Solving menurut model Osborn-Parnes dikenal dengan istilah OFPISA, yaitu Objective, Finding, Fact Finding, Idea Finding, Solution Finding, dan Acceptence Finding. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Objective Finding 

Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Siswa mendiskusikan situasi permasalahan yang diajukan guru dan membrainstroming sejumlah tujuan atau sasaran yang bisa digunakan untuk kerja kreatif mereka. Sepanjang proses ini siswa diharapkan bisa membuat suatu konsensus tentang sasaran yang hendak dicapai kelompoknya.

b. Fact Finding 

Siswa membrainstroming semua fakta yang mungkin berkaitan dengan sasaran tersebut. Guru mendaftar setiap perspektif yang dihasilkan oleh siswa. Guru memberi waktu kepada siswa untuk berefleksi tentang fakta-fakta apa saja yang menurut mereka paling relevan dengan sasaran dan solusi permasalahan.

c. Problem Finding 

Salah satu aspek terpenting dari kreativitas adalah mendefinisikan kembali perihal permasalahan agar siswa bisa lebih dekat dengan masalah sehingga memungkinkannya untuk menemukan solusi yang lebih jelas. Salah satu teknik yang bisa digunakan adalah membrainstroming beragam cara yang mungkin dilakukan untuk semakin memperjelas sebuah masalah.

d. Idea Finding 

Pada langkah ini, gagasan-gagasan siswa didaftar agar siswa bisa melihat kemungkinan menjadi solusi atas situasi permasalahan. Ini merupakan langkah brainstorming yang sangat penting. Setiap usaha siswa harus diapresiasi sedemikian rupa dengan penulisan setiap gagasan, tidak peduli seberapa relevan gagasan tersebut akan menjadi solusi. Setelah gagasan-gagasan terkumpul, cobalah meluangkan beberapa saat untuk menyortir mana gagasan yang potensial dan yang tidak potensial sebagai solusi. Tekniknya adalah evaluasi cepat atas gagasan-gagasan tersebut untuk menghasilkan hasil sortir gagasan yang sekiranya bisa menjadi pertimbangan solusi lebih lanjut.

e. Solution Finding 

Pada tahap ini, gagasan-gagasan yang memiliki potensi terbesar dievaluasi bersama. Salah satu caranya adalah dengan membrainstroming kriteria-kriteria yang dapat menentukan seperti apa solusi yang terbaik itu seharusnya. Kriteria ini dievaluasi hingga ia menghasilkan penilaian yang final atas gagasan yang pantas menjadi solusi atas situasi permasalahan.

f. Acceptance Finding 

Pada tahap ini, siswa mulai mempertimbangkan isu-isu nyata dengan cara berpikir yang sudah mulai berubah. Siswa diharapkan sudah memiliki cara baru untuk menyelesaikan berbagai masalah secara kreatif. Gagasan-gagasan mereka diharapkan sudah bisa digunakan tidak hanya untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk mencapai kesuksesan.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Creative Problem Solving 

Setiap model pembelajaran pada umumnya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing begitu juga dengan model pembelajaran creative problem solving. Menurut Istarani dan Ridwan (2014), kelebihan dan kekurangan creative problem solving adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan 

Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran creative problem solving yaitu:

  • Berpikir dan bertindak kreatif.
  • Dapat membuat pendidikan sekolah lebih baik relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja. 
  • Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis. 
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan. 
  • Mengidentifikasikan dan melakukan penyelidikan.
  • Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Memilih fakta aktual sebagai dasar dan landasan untuk membahas pembelajaran.
  • Pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide, kreativitas kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing keterbukaan, dan sosialisasi.
  • Menumbuhkan rasa kebersamaan siswa melalui diskusi akhir dari pemecahan masalah.

b. Kekurangan 

Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran creative problem solving yaitu:

  • Memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain. 
  • Beberapa pokok bahasan sangat sulit dalam menerapkan sebuah metode pembelajaran ini. Sehingga menyebabkan siswa sulit untuk melihat, mengamati, dan menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut. 
  • Sulit mencari masalah yang benar-benar aktual dalam pembelajaran.
  • Adanya masalah yang tidak relevan dengan materi pembelajaran.
  • Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
  • Mengubah kebiasaan siswa belajar merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa untuk menerima informasi dari guru.

Kejarpena

Creative Problem Solving (CPS) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa

World Economic Forum mengatakan bahwa kreativitas menjadi keterampilan terbaik yang dibutuhkan oleh tenaga kerja di abad ke-21 agar berhasil dalam persaingan. Sebagai pendidik, mendorong dan mengembangkan kreativitas siswa melalui model pembelajaran yang dipilih. Sebagai contoh, guru bisa menerapkan model Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa di dalam kelas.

Creative Problem Solving (CPS) adalah model pembelajaran yang berfokus pada keterampilan memecahkan masalah dan tantangan dalam menemukan solusi terbaik dengan cara berpikir kreatif, inovatif, dan imajinatif. Memiliki keterampilan berpikir kreatif sangat penting bagi siswa untuk mempersiapkan diri dalam perubahan yang terjadi begitu cepat di masa mendatang. Dengan kreativitas yang tinggi, bukan hal mustahil bagi siswa untuk menjadi penemu-penemu baru di dunia.

Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran menjadi sangat penting untuk membentuk siswa menjadi pemikir yang mampu berkolaborasi dengan ide-ide yang kompleks. Siswa akan dilatih untuk menumbuhkan intuitif dalam analisis kritis dan imajinasi untuk mengungkap ide atau solusi-solusi yang baru dalam memecahkan masalah.

Karakteristik Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Model pembelajaran Creative Problem Solving digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir secara kreatif karena di dalamnya terdapat proses identifikasi masalah hingga bagaimana cara penyelesaiannya dan penarikan kesimpulan. Model ini berpusat kepada peserta didik. Namun, model ini memerlukan bimbingan guru karena terdapat banyak kegiatan yang harus dilalui.

Dalam pendekatan Creative Problem Solving , aspek komunikasi, interaksi sosial antar-peserta didik dan sikap kooperatif, menjadi dimensi penting yang mendukung implementasinya dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Peran guru dalam pembelajaran Creative Problem Solving ialah memberikan arahan kepada peserta didik dalam memecahkan masalah secara mandiri, kreatif, dan menstimulasi mereka agar mampu berimajinasi. Selanjutnya, guru juga perlu menyediakan materi atau topik pembelajaran yang dapat merangsang pemikiran peserta didik untuk memecahkan masalah dengan berpikir kreatif ketika proses belajar berlangsung.

Model pembelajaran CPS dikembangkan pertama kali oleh Alex Osborn sehingga model ini sering disebut The Osborn-parnes Creative Problem Solving Models .

Terdapat dua asumsi dalam Creative Problem Solving , yaitu sebagai berikut.

1.  Setiap orang kreatif di dalam berbagai bidang.

2.  Keterampilan berpikir kreatif dapat dipelajari dan ditingkatkan.

creative problem solving adalah

Tahapan CPS

Berikut adalah tahapan dari CPS , yaitu sebagai berikut:

  • Mess-finding, yaitu guru mengidentifikasi masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik.
  • Fact-Finding, yaitu peserta didik menemukan fakta yang berhubungan dengan permasalahan untuk mencari informasi esensial terhadap masalah yang sedang diidentifikasi.
  • Problem-finding, yaitu peserta didik mengidentifikasi kemungkinan penting yang mendasari permasalahan.
  • Idea-finding, yaitu menemukan ide dan gagasan yang mungkin bisa dijadikan solusi dalam memecahkan masalah. Pada tahap ini, guru perlu memberikan apresiasi terhadap gagasan dan ide yang diajukan oleh peserta didik dan menyortir ide yang paling berpotensi dijadikan solusi terbaik.
  • Solution-finding, yaitu melalukan evaluasi terhadap ide atau gagasan final yang memiliki potensi terbesar dan paling tepat dijadikan solusi untuk memecahkan permasalahan.
  • Acceptance-finding, yaitu mengimplementasikan cara berpikir yang baru dalam memecahkan isu-isu dalam kehidupan sehari-hari secara kreatif.

Implementasi proses model pembelajaran Creative Problem Solving dapat dilakukan dengan cara berikut.

  • Memberi apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik akan pentingnya pembelajaran yang akan mereka ikuti.
  • Membentuk peserta didik ke dalam kelompok kecil untuk melakukan diskusi
  • Membagikan lembar kerja untuk setiap kelompok yang telah berisi masalah beserta arahan pengerjaannya.
  • Klarifikasi masalah, yaitu memberikan penjelasan terhadap masalah yang diajukan. Dengan demikian, peserta didik memahami dengan jelas dan mudah untuk merumuskan langkah penyelesaian yang harus diambil.
  • Pengungkapan Pendapat, yaitu peserta didik diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapat, ide dan gagasan mereka secara kreatif dan divergen.
  • Evaluasi dan Pemilihan, peserta didik mempertimbangkan secara kritis dan selektif terhadap strategi yang dianggap kurang relevan dan paling potensial untuk dijadikan alternatif terbaik sebagai solusi dalam memecahkan masalah.
  • Implementasi, di sini peserta didik bersama kelompoknya menentukan solusi terbaik dalam memecahkan permasalahan dan mempresentasikan gagasan mereka kepada kelompok lain serta guru. Selanjutnya, guru memberikan konfirmasi maupun penegasan dan secara bersama menyimpulkan materi pembelajaran. Sebagai pemantapan materi, guru bisa membagikan kuis untuk dikerjakan peserta didik secara individu.

Kelebihan dan Kelemahan Creative Problem Solving

Kelebihan pendekatan creative problem solving.

  • Creative Problem Solving memberi kesempatan peserta didik untuk memahami konsep dan cara untuk menyelesaikan suatu masalah.
  • Mendukung partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa karena di awal pembelajaran disajikan permasalahan yang harus dicarikan solusi penyelesaiannya.
  • Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan suatu permasalahan.
  • Mendukung peserta didik dalam menerapkan pengetahuan baru yang telah diperoleh, ke dalam situasi/permasalahan baru yang akan dihadapi.

Kelemahan Pendekatan Creative Problem Solving

  • Guru memiliki tantangan dalam aplikasi CPS ke dalam pembelajaran karena level pemahaman dan kecerdasan peserta didik tidak sama.
  • Adanya kemungkinan peserta didik yang tidak siap dalam menghadapi masalah baru.
  • Model ini tidak begitu cocok untuk diaplikasikan pada peserta didik di bangku Taman Kanak-Kanak atau pun di kelas awal Sekolah Dasar.
  • Memerlukan alokasi waktu yang tidak sebentar dalam proses pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik dalam mengikuti langkah-langkah CPS sehingga kemungkinan peserta didik merasa bosan dalam menyelesaikan kompleksnya masalah dengan variasi jawaban yang tak kalah kompleks. Selain itu, pemilihan topik diskusi atau permasalahan yang dapat mengembangkan kreatifitas peserta didik juga menjadi tantangan bagi guru dan bukanlah suatu hal yang mudah.

Creative Problem Solving memiliki prinsip dasar dalam penerapannya untuk memecahkan masalah secara kreatif, berikut adalah prinsip tersebut.

1. Assume Nothing

Guru harus mampu mendorong siswa untuk terus berpikir kreatif karena apabila peserta didik menganggap mereka telah menemukan jawaban dari suatu permasalahan maka mereka cenderung tidak akan kreatif dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, asumsi menjadi musuh dari kreativitas dan pemikiran yang orisinal.

2. Problems Are Opportunities

Guru mampu memotivasi peserta didik untuk memiliki pandangan bahwa masalah bukan hanya berupa kesulitan yang harus dihadapi, melainkan sebuah peluang baru yang ditawarkan. Pergeseran pandangan ini bisa mendorong perspektif siswa untuk melihat peluang ketika terjadinya suatu masalah.

creative problem solving adalah

3. Suspend Judgment

Guru memberikan kebebasan peserta didik untuk menemukan ide atau gagasan yang baru tanpa terburu-buru memberikan penilaian yang dapat menghambat munculnya kreativitas siswa.

Dengan demikian, penerapan pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk mampu mengaplikasikan pemikiran kreatif mereka dalam memecahkan permasalahan yang mungkin akan ditemui di kehidupan sehari-hari atau di masa mendatang.

Berlangganan newsletter kami

Dapatkan postingan terbaru yang dikirim langsung ke kotak masuk kamu.

Success!

Now check your inbox and click the link to confirm your subscription.

Please enter a valid email address

Oops! There was an error sending the email, please try later.

Direkomendasikan untuk kamu

Persiapan beasiswa untuk siswa sma sekolah masjid terminal, depok oleh komunitas kejar mimpi jakarta, contoh modul ajar dan cara membuat modul ajar, ini 3 opsi dalam implementasi kurikulum merdeka, ada mandiri belajar.

Tidak ada hasil untuk pencarian kamu, coba sesuatu yang berbeda.

  • Business Essentials
  • Leadership & Management
  • Credential of Leadership, Impact, and Management in Business (CLIMB)
  • Entrepreneurship & Innovation
  • Digital Transformation
  • Finance & Accounting
  • Business in Society
  • For Organizations
  • Support Portal
  • Media Coverage
  • Founding Donors
  • Leadership Team

creative problem solving adalah

  • Harvard Business School →
  • HBS Online →
  • Business Insights →

Business Insights

Harvard Business School Online's Business Insights Blog provides the career insights you need to achieve your goals and gain confidence in your business skills.

  • Career Development
  • Communication
  • Decision-Making
  • Earning Your MBA
  • Negotiation
  • News & Events
  • Productivity
  • Staff Spotlight
  • Student Profiles
  • Work-Life Balance
  • AI Essentials for Business
  • Alternative Investments
  • Business Analytics
  • Business Strategy
  • Business and Climate Change
  • Design Thinking and Innovation
  • Digital Marketing Strategy
  • Disruptive Strategy
  • Economics for Managers
  • Entrepreneurship Essentials
  • Financial Accounting
  • Global Business
  • Launching Tech Ventures
  • Leadership Principles
  • Leadership, Ethics, and Corporate Accountability
  • Leading with Finance
  • Management Essentials
  • Negotiation Mastery
  • Organizational Leadership
  • Power and Influence for Positive Impact
  • Strategy Execution
  • Sustainable Business Strategy
  • Sustainable Investing
  • Winning with Digital Platforms

What Is Creative Problem-Solving & Why Is It Important?

Business team using creative problem-solving

  • 01 Feb 2022

One of the biggest hindrances to innovation is complacency—it can be more comfortable to do what you know than venture into the unknown. Business leaders can overcome this barrier by mobilizing creative team members and providing space to innovate.

There are several tools you can use to encourage creativity in the workplace. Creative problem-solving is one of them, which facilitates the development of innovative solutions to difficult problems.

Here’s an overview of creative problem-solving and why it’s important in business.

Access your free e-book today.

What Is Creative Problem-Solving?

Research is necessary when solving a problem. But there are situations where a problem’s specific cause is difficult to pinpoint. This can occur when there’s not enough time to narrow down the problem’s source or there are differing opinions about its root cause.

In such cases, you can use creative problem-solving , which allows you to explore potential solutions regardless of whether a problem has been defined.

Creative problem-solving is less structured than other innovation processes and encourages exploring open-ended solutions. It also focuses on developing new perspectives and fostering creativity in the workplace . Its benefits include:

  • Finding creative solutions to complex problems : User research can insufficiently illustrate a situation’s complexity. While other innovation processes rely on this information, creative problem-solving can yield solutions without it.
  • Adapting to change : Business is constantly changing, and business leaders need to adapt. Creative problem-solving helps overcome unforeseen challenges and find solutions to unconventional problems.
  • Fueling innovation and growth : In addition to solutions, creative problem-solving can spark innovative ideas that drive company growth. These ideas can lead to new product lines, services, or a modified operations structure that improves efficiency.

Design Thinking and Innovation | Uncover creative solutions to your business problems | Learn More

Creative problem-solving is traditionally based on the following key principles :

1. Balance Divergent and Convergent Thinking

Creative problem-solving uses two primary tools to find solutions: divergence and convergence. Divergence generates ideas in response to a problem, while convergence narrows them down to a shortlist. It balances these two practices and turns ideas into concrete solutions.

2. Reframe Problems as Questions

By framing problems as questions, you shift from focusing on obstacles to solutions. This provides the freedom to brainstorm potential ideas.

3. Defer Judgment of Ideas

When brainstorming, it can be natural to reject or accept ideas right away. Yet, immediate judgments interfere with the idea generation process. Even ideas that seem implausible can turn into outstanding innovations upon further exploration and development.

4. Focus on "Yes, And" Instead of "No, But"

Using negative words like "no" discourages creative thinking. Instead, use positive language to build and maintain an environment that fosters the development of creative and innovative ideas.

Creative Problem-Solving and Design Thinking

Whereas creative problem-solving facilitates developing innovative ideas through a less structured workflow, design thinking takes a far more organized approach.

Design thinking is a human-centered, solutions-based process that fosters the ideation and development of solutions. In the online course Design Thinking and Innovation , Harvard Business School Dean Srikant Datar leverages a four-phase framework to explain design thinking.

The four stages are:

The four stages of design thinking: clarify, ideate, develop, and implement

  • Clarify: The clarification stage allows you to empathize with the user and identify problems. Observations and insights are informed by thorough research. Findings are then reframed as problem statements or questions.
  • Ideate: Ideation is the process of coming up with innovative ideas. The divergence of ideas involved with creative problem-solving is a major focus.
  • Develop: In the development stage, ideas evolve into experiments and tests. Ideas converge and are explored through prototyping and open critique.
  • Implement: Implementation involves continuing to test and experiment to refine the solution and encourage its adoption.

Creative problem-solving primarily operates in the ideate phase of design thinking but can be applied to others. This is because design thinking is an iterative process that moves between the stages as ideas are generated and pursued. This is normal and encouraged, as innovation requires exploring multiple ideas.

Creative Problem-Solving Tools

While there are many useful tools in the creative problem-solving process, here are three you should know:

Creating a Problem Story

One way to innovate is by creating a story about a problem to understand how it affects users and what solutions best fit their needs. Here are the steps you need to take to use this tool properly.

1. Identify a UDP

Create a problem story to identify the undesired phenomena (UDP). For example, consider a company that produces printers that overheat. In this case, the UDP is "our printers overheat."

2. Move Forward in Time

To move forward in time, ask: “Why is this a problem?” For example, minor damage could be one result of the machines overheating. In more extreme cases, printers may catch fire. Don't be afraid to create multiple problem stories if you think of more than one UDP.

3. Move Backward in Time

To move backward in time, ask: “What caused this UDP?” If you can't identify the root problem, think about what typically causes the UDP to occur. For the overheating printers, overuse could be a cause.

Following the three-step framework above helps illustrate a clear problem story:

  • The printer is overused.
  • The printer overheats.
  • The printer breaks down.

You can extend the problem story in either direction if you think of additional cause-and-effect relationships.

4. Break the Chains

By this point, you’ll have multiple UDP storylines. Take two that are similar and focus on breaking the chains connecting them. This can be accomplished through inversion or neutralization.

  • Inversion: Inversion changes the relationship between two UDPs so the cause is the same but the effect is the opposite. For example, if the UDP is "the more X happens, the more likely Y is to happen," inversion changes the equation to "the more X happens, the less likely Y is to happen." Using the printer example, inversion would consider: "What if the more a printer is used, the less likely it’s going to overheat?" Innovation requires an open mind. Just because a solution initially seems unlikely doesn't mean it can't be pursued further or spark additional ideas.
  • Neutralization: Neutralization completely eliminates the cause-and-effect relationship between X and Y. This changes the above equation to "the more or less X happens has no effect on Y." In the case of the printers, neutralization would rephrase the relationship to "the more or less a printer is used has no effect on whether it overheats."

Even if creating a problem story doesn't provide a solution, it can offer useful context to users’ problems and additional ideas to be explored. Given that divergence is one of the fundamental practices of creative problem-solving, it’s a good idea to incorporate it into each tool you use.

Brainstorming

Brainstorming is a tool that can be highly effective when guided by the iterative qualities of the design thinking process. It involves openly discussing and debating ideas and topics in a group setting. This facilitates idea generation and exploration as different team members consider the same concept from multiple perspectives.

Hosting brainstorming sessions can result in problems, such as groupthink or social loafing. To combat this, leverage a three-step brainstorming method involving divergence and convergence :

  • Have each group member come up with as many ideas as possible and write them down to ensure the brainstorming session is productive.
  • Continue the divergence of ideas by collectively sharing and exploring each idea as a group. The goal is to create a setting where new ideas are inspired by open discussion.
  • Begin the convergence of ideas by narrowing them down to a few explorable options. There’s no "right number of ideas." Don't be afraid to consider exploring all of them, as long as you have the resources to do so.

Alternate Worlds

The alternate worlds tool is an empathetic approach to creative problem-solving. It encourages you to consider how someone in another world would approach your situation.

For example, if you’re concerned that the printers you produce overheat and catch fire, consider how a different industry would approach the problem. How would an automotive expert solve it? How would a firefighter?

Be creative as you consider and research alternate worlds. The purpose is not to nail down a solution right away but to continue the ideation process through diverging and exploring ideas.

Which HBS Online Entrepreneurship and Innovation Course is Right for You? | Download Your Free Flowchart

Continue Developing Your Skills

Whether you’re an entrepreneur, marketer, or business leader, learning the ropes of design thinking can be an effective way to build your skills and foster creativity and innovation in any setting.

If you're ready to develop your design thinking and creative problem-solving skills, explore Design Thinking and Innovation , one of our online entrepreneurship and innovation courses. If you aren't sure which course is the right fit, download our free course flowchart to determine which best aligns with your goals.

creative problem solving adalah

About the Author

What is creative problem-solving?

Creative problem-solving in action

Table of Contents

An introduction to creative problem-solving.

Creative problem-solving is an essential skill that goes beyond basic brainstorming . It entails a holistic approach to challenges, melding logical processes with imaginative techniques to conceive innovative solutions. As our world becomes increasingly complex and interconnected, the ability to think creatively and solve problems with fresh perspectives becomes invaluable for individuals, businesses, and communities alike.

Importance of divergent and convergent thinking

At the heart of creative problem-solving lies the balance between divergent and convergent thinking. Divergent thinking encourages free-flowing, unrestricted ideation, leading to a plethora of potential solutions. Convergent thinking, on the other hand, is about narrowing down those options to find the most viable solution. This dual approach ensures both breadth and depth in the problem-solving process.

Emphasis on collaboration and diverse perspectives

No single perspective has a monopoly on insight. Collaborating with individuals from different backgrounds, experiences, and areas of expertise offers a richer tapestry of ideas. Embracing diverse perspectives not only broadens the pool of solutions but also ensures more holistic and well-rounded outcomes.

Nurturing a risk-taking and experimental mindset

The fear of failure can be the most significant barrier to any undertaking. It's essential to foster an environment where risk-taking and experimentation are celebrated. This involves viewing failures not as setbacks but as invaluable learning experiences that pave the way for eventual success.

The role of intuition and lateral thinking

Sometimes, the path to a solution is not linear. Lateral thinking and intuition allow for making connections between seemingly unrelated elements. These 'eureka' moments often lead to breakthrough solutions that conventional methods might overlook.

Stages of the creative problem-solving process

The creative problem-solving process is typically broken down into several stages. Each stage plays a crucial role in understanding, addressing, and resolving challenges in innovative ways.

Clarifying: Understanding the real problem or challenge

Before diving into solutions, one must first understand the problem at its core. This involves asking probing questions, gathering data, and viewing the challenge from various angles. A clear comprehension of the problem ensures that effort and resources are channeled correctly.

Ideating: Generating diverse and multiple solutions

Once the problem is clarified, the focus shifts to generating as many solutions as possible. This stage champions quantity over quality, as the aim is to explore the breadth of possibilities without immediately passing judgment.

Developing: Refining and honing promising solutions

With a list of potential solutions in hand, it's time to refine and develop the most promising ones. This involves evaluating each idea's feasibility, potential impact, and any associated risks, then enhancing or combining solutions to maximize effectiveness.

Implementing: Acting on the best solutions

Once a solution has been honed, it's time to put it into action. This involves planning, allocating resources, and monitoring the results to ensure the solution is effectively addressing the problem.

Techniques for creative problem-solving

Solving complex problems in a fresh way can be a daunting task to start on. Here are a few techniques that can help kickstart the process:

Brainstorming

Brainstorming is a widely-used technique that involves generating as many ideas as possible within a set timeframe. Variants like brainwriting (where ideas are written down rather than spoken) and reverse brainstorming (thinking of ways to cause the problem) can offer fresh perspectives and ensure broader participation.

Mind mapping

Mind mapping is a visual tool that helps structure information, making connections between disparate pieces of data. It is particularly useful in organizing thoughts, visualizing relationships, and ensuring a comprehensive approach to a problem.

SCAMPER technique

SCAMPER stands for Substitute, Combine, Adapt, Modify, Put to another use, Eliminate, and Reverse. This technique prompts individuals to look at existing products, services, or processes in new ways, leading to innovative solutions.

Benefits of creative problem-solving

Creative problem-solving offers numerous benefits, both at the individual and organizational levels. Some of the most prominent advantages include:

Finding novel solutions to old problems

Traditional problems that have resisted conventional solutions often succumb to creative approaches. By looking at challenges from fresh angles and blending different techniques, we can unlock novel solutions previously deemed impossible.

Enhanced adaptability in changing environments

In our rapidly evolving world, the ability to adapt is critical. Creative problem-solving equips individuals and organizations with the agility to pivot and adapt to changing circumstances, ensuring resilience and longevity.

Building collaborative and innovative teams

Teams that embrace creative problem-solving tend to be more collaborative and innovative. They value diversity of thought, are open to experimentation, and are more likely to challenge the status quo, leading to groundbreaking results.

Fostering a culture of continuous learning and improvement

Creative problem-solving is not just about finding solutions; it's also about continuous learning and improvement. By encouraging an environment of curiosity and exploration, organizations can ensure that they are always at the cutting edge, ready to tackle future challenges head-on.

Get on board in seconds

Join thousands of teams using Miro to do their best work yet.

Example 325x300

  • Jasa Pembuatan Website
  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Perkuliahan

Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving

' src=

Dari pengertian model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) di atas dapat disimpulkan bahwa model Creative Problem Solving (CPS) adalah model pembelajaran yang menekankan kepada keterampilan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah serta mengembangkan ide- ide yang diperoleh untuk diungkapkan serta tidak menghafal.

Tujuan M odel P embelajarann Creative Problem Solving

  • Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
  • Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
  • Potensi intelektual siswa meningkat.
  • Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.

       2. Indikator Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Langkah-langkah model pembelajaran creative problem solving.

  • Klarifikasi masalah 
  • Brainstorming / Pengungkapan pendapat
  • Evaluasi dan pemilihan
  • Implementasi

Kelebihan dan kelemahan model Creative Problem Solving

  • Kelebihan model Creative Problem Solving
  • Siswa memiliki keterampilan memecahkan masalah.
  • Merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara kreatif, rasional, logis, dan menyeluruh.
  • Pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
  • Menimbulkan keberanian pada diri siswa untuk mengemukakan pendapat dan ide-idenya.
  • Kelemahan model Creative Problem Solving
  • Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa itu tidak mudah.
  • Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi dari guru menjadi belajar yang banyak berpikir untuk memecahkan permasalahan secara individu maupun kelompok yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar merupakan tantangan atau bahkan kesulitan bagi siswa.
  • Proses pembelajaran memerlukan waktu yang lama.
  • Kurang sistematis apabila metode ini diterapkan untuk menyampaikan bahan baru.

Bagikan ini:

Pos terkait.

creative problem solving adalah

Assalamualaikum Kebetulan saya sedang meneliti untuk tugas akhir saya mengenai model creative problem solving. Setelah baca postingan ini saya berpikir ini postingan sangat bermanfaat karena informasi yg saya inginkan ada semua disana. Namun saya tidak bisa mengutip dari postingan ini, harus langsung dari sumber yg bapak kutip karena di kampus saya untuk hal pengutipan lumayan ketat. Maka dari itu, jika bapak berkenan untuk menolong saya. Saya ingin sekali meminta daftar pustaka atau memberikan informasi buku apa, jurnal apa ataupun sumber lainnya yg digunakan dalam penelitian ini secara rinci agar saya bisa mencari sumber tersebut yg telagh dikutip oleh bapak. Terimakasih sebelumnya Wassalamualaikum

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses .

creative problem solving adalah

Post Views: 0 Pengertian Model Pembelajaran Radec (Read,…

creative problem solving adalah

Post Views: 0 Pengertian Model Pembelajaran Tari Bambu…

creative problem solving adalah

Post Views: 0 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe…

creative problem solving adalah

Post Views: 0 Pengertian Model Environmental Learning –…

creative problem solving adalah

Post Views: 0 Pengertian Model Pembelajaran Anchored Instruction…

creative problem solving adalah

Post Views: 0 Pengertian Model Pembelajaran ARIAS (Assurance,…

Zenius Fellow

creative problem solving adalah

  • Zenius untuk Guru

Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving) – Zenius untuk Guru

  • Posted by by Zenius untuk Guru
  • Mei 15, 2022

Bapak dan Ibu Guru, pasti pernah dong bermain teka-teki? Atau, justru sering memecahkannya untuk mengisi waktu luang?

Nggak hanya untuk hiburan Bapak dan Ibu Guru, teka-teki juga bisa digunakan di kelas, lho. Contohnya, sebelum memulai pelajaran IPA, kita bisa memberikan pertanyaan atau teka-teki yang merangsang pemikiran siswa. 

Nah, coba perhatikan teka-teki di bawah ini.  

Gigiku panjang, tapi juga pendek. Gigiku berakhir dengan cepat. Siapakah aku?

Dari teka-teki di atas, mintalah siswa untuk mencari jawabannya sendiri. Biarkan mereka berpikir kreatif dan berimajinasi akan kemungkinan jawabannya.

Kalau menurut Bapak dan Ibu Guru sendiri, kira-kira apa jawabannya? 

Iya, betul banget. Jawabannya adalah petir!

Setelah siswa berhasil menjawab, Bapak dan Ibu Guru bisa mengaitkan jawabannya dengan materi. Misalnya, materi tentang proses terjadinya petir atau fenomena listrik statis.

Wah, teka-teki menyenangkan juga, ya. Tapi, tahu nggak Bapak dan Ibu Guru? Teka-teki bisa bantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah atau problem solving , lho.

Teka-teki membantu kita untuk berpikir logis, menguji prediksi, memecahkan masalah, dan menggunakan penalaran Matematika. Bahkan, dengan bermain teka-teki, kemampuan kerjasama atau kolaborasi juga meningkat.

Sebab itu, teka-teki bisa jadi salah satu media dalam model pembelajaran pemecahan masalah. Meskipun awalnya membingungkan, teka-teki memaksa siswa untuk berpikir tentang cara menyederhanakan informasi. Inilah keterampilan yang bermanfaat untuk pemecahan masalah.

Selain teka-teki, apa saja kegiatan yang bisa dilakukan dalam pembelajaran pendekatan pemecahan masalah? Yuk, kita bahas bersama, Bapak dan Ibu Guru.

Apa yang Dimaksud Pemecahan Masalah?

Pastinya, kita sudah nggak asing lagi dengan yang namanya masalah. Karena, setiap individu dihadapkan dengan suatu permasalahan yang menuntut penyelesaian.

Contohnya, setelah lulus S1, saya ingin melanjutkan pendidikan S2. Tapi, biaya yang dibutuhkan nggak sedikit. Nah, penyelesaiannya adalah dengan saya tetap harus bekerja sambil berkuliah atau mencari beasiswa.

Dalam buku Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik (2015) dijelaskan bahwa pemecahan masalah adalah proses pemikiran dan pencarian jalan keluar. Macam-macam metode pemecahan masalah di antaranya lewat pengalaman masa lalu, berdasarkan firasat, trial and error , pemikiran ilmiah, dan secara rasional.

Dalam prosesnya, ada empat tahap yang dilalui seseorang untuk menyelesaikan masalah. Prosedur pemecahan masalah selengkapnya bisa dilihat di gambar berikut ini.

empat fase pemecahan masalah

Lefudin dalam bukunya Belajar & Pembelajaran (2017) juga menyebutkan bahwa pemecahan masalah mempunyai strategi tersendiri. Beberapa di antaranya adalah melalui gambar atau diagram, menemukan pola, membuat tabel, memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik, atau menebak dan memeriksa.

Lalu, bagaimana kaitannya pemecahan masalah ini dalam pembelajaran?

Baca Juga: Problem Based Learning, Belajar dari Masalah

Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran

Nggak cuma ditemui dalam kehidupan sehari-hari, suatu persoalan dalam pembelajaran juga termasuk masalah yang harus diselesaikan. Jika sering dihadapkan pada suatu masalah di kelas, siswa akan terbiasa untuk mencari jalan keluarnya.

Menurut buku Metodologi Pengajaran (2016), pembelajaran pendekatan pemecahan masalah menggunakan kegiatan yang melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah agar dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Di pendekatan ini, orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang didasarkan pemecahan masalah.

tujuan pembelajaran problem solving

Jadi, model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar dari proses penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah.

Baca Juga : Ragam Strategi Pembelajaran

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Pemecahan Masalah

Untuk menerapkan pembelajaran pendekatan problem solving , ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Di antaranya:

  • Merumuskan masalah , untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas. 
  • Menelaah masalah , dengan menggunakan pengetahuan untuk merinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
  • Merumuskan hipotesis , sehingga siswa bisa berimajinasi dan memahami ruang lingkup, sebab akibat, serta alternatif penyelesaian.
  • Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.
  • Pembuktian hipotesis, dengan mengkaji dan membahas data.
  • Menentukan penyelesaian masalah , melalui kegiatan penarikan kesimpulan dan memperhitungkan akibat yang terjadi.

Setelah memperhatikan langkah-langkahnya, kita juga harus memilih bahan pelajaran yang mempunyai permasalahan. Nggak terbatas dari buku sekolah saja, materi juga bisa didapatkan dari lingkungan sekolah atau peristiwa di masyarakat. 

Contohnya, masalah banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Selain menemukan solusi alternatif dari masalah ini, kita juga bisa mengajarkan siklus air, proses terjadinya hujan, pentingnya mendaur ulang sampah, dan menjaga lingkungan.

Menurut Gulo dalam Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik (2015), ada beberapa kriteria dalam memilih materi pelajaran, yaitu:

  • Materi bersifat isu konflik atau kontroversial.
  • Materi bersifat umum sehingga tidak asing dan mudah dipahami siswa.
  • Materi pelajaran mendukung pengajaran dan sesuai dengan kurikulum sekolah.
  • Materi mencakup kepentingan banyak orang dalam masyarakat.
  • Materi pelajaran bisa mengembangkan kelas dan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
  • Materi menjamin kesinambungan pengalaman siswa.

Nah, selain materi pelajarannya, satu hal lagi yang nggak kalah penting. Bapak dan Ibu Guru perlu menggabungkan pendekatan pemecahan masalah dengan berbagai media pembelajaran.

Kalau ingin menggunakan media pembelajaran yang kreatif, Bapak dan Ibu Guru bisa baca informasinya di artikel 6 Tips Membuat Pembelajaran Kreatif .

Sekarang, mari kita lanjut membahas bagaimana menerapkan pemecahan masalah di kelas.

Baca Juga: Model Pembelajaran Discovery Learning

Contoh Pembelajaran Problem Solving

Dalam memecahkan masalah, siswa perlu menganalisis materi, memahaminya, dan menarik kesimpulan. Karena itu, pendekatan pemecahan masalah mengharuskan siswa berperan aktif dan bisa berpikir kritis.

Nah, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Salah satu contoh pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA adalah menggunakan media teka-teki.

morfologi jenis-jenis daun dalam bentuk teka-teki untuk pembelajaran

Menurut Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar (2018), diketahui kalau teka-teki silang bisa meningkatkan aktivitas pembelajaran sebesar 82,3%. Penelitian ini juga menemukan kalau hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan model pemecahan masalah yang nggak menggunakan media teka-teki.

Tapi, nggak hanya pelajaran IPA saja, teka-teki juga bisa diterapkan untuk ilmu lain. Contohnya, model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

Wah, ternyata teka-teki bermanfaat banget dalam pembelajaran. Selain teka-teki dan kegiatan di kelas, Bapak dan Ibu Guru juga bisa mendorong kemampuan pemecahan masalah siswa melalui buku atau film.

Kaitannya sama buku dan film, saya punya rekomendasi nih, Bapak dan Ibu Guru. Salah satu buku yang bisa mengembangkan kemampuan pemecahan masalah kita adalah Detective Conan (1994–sekarang). 

Disajikan dalam bentuk komik, Detective Conan mengajak kita untuk berpikir dan memecahkan kasus yang diceritakan. Penyampaiannya juga cukup ringan, tapi bisa meningkatkan rasa penasaran. 

Jadi, kita bisa sama-sama berlatih memecahkan masalah lewat komik Detective Conan . Kalau Bapak dan Ibu Guru atau siswa nggak begitu tertarik dengan komik, ada juga video animasi dan filmnya.

Selain tentang pemecahan masalah, ada juga rekomendasi buku terkait pendidikan lainnya yang bisa Bapak dan Ibu Guru baca. Klik tautan di bawah ini, ya!

Baca Juga : Rekomendasi Buku Bertema Pendidikan untuk Guru

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Pendekatan Masalah

Setiap hal ada kelebihan dan kekurangannya, termasuk pendekatan pembelajaran yang satu ini. 

Dalam menerapkan pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, kelebihannya antara lain:

  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  • Mengembangkan pemikiran dan tindakan kreatif.
  • Siswa terbiasa untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
  • Memudahkan siswa dalam mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  • Siswa bisa menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  • Membuat pengetahuan yang didapatkan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan nyata.

Sementara itu, kekurangan dari model pembelajaran problem solving di antaranya:

  • Sulitnya menerapkan metode ini untuk beberapa pokok bahasan.
  • Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode pembelajaran yang lainnya.

Nah, dari kelebihan dan kekurangannya di atas, apakah Bapak dan Ibu Guru sudah menentukan? Kira-kira, ingin menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau nggak di kelas?

Demikian penjelasan tentang pembelajaran pendekatan pemecahan masalah. Semoga artikel ini bisa membantu Bapak dan Ibu Guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kelas.

Selain memilih pendekatan pembelajarannya, Bapak dan Ibu Guru juga bisa memanfaatkan LMS (Learning Management System) Zenius untuk Guru. Ada ratusan video materi dan latihan soal yang bisa dibagikan ke siswa lewat kelas virtual. Penasaran? Langsung saja klik gambar di bawah ini!

lms zenru

Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap) – Serupa (2022)

Belajar & Pembelajaran, Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran – Lefudin (2017)

Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar – Erwin Putera Permana (2018)

Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik – M. Thobroni (2015)

Metodologi Pengajaran – Jumanta Hamdayama (2016)

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

PerpusTeknik.com

Model Pembelajaran Creative Problem Solving Adalah Cara Inovatif Menyelesaikan Masalah dengan Gaya Unik!

  • 1 Apa Itu Model Pembelajaran Creative Problem Solving?
  • 2.1 1. Mengidentifikasi dan Mengenali Masalah
  • 2.2 2. Mengumpulkan Informasi dan Data
  • 2.3 3. Merumuskan Pertanyaan dan Tujuan
  • 2.4 4. Menghasilkan Ide dan Alternatif Solusi
  • 2.5 5. Evaluasi dan Memilih Solusi
  • 2.6 6. Menerapkan Solusi dan Evaluasi Hasil
  • 3.1 1. Berpikir di Luar Batas
  • 3.2 2. Gunakan Teknik Kreativitas
  • 3.3 3. Kolaborasi dengan Orang Lain
  • 3.4 4. Jaga Sikap Terbuka
  • 3.5 5. Latih Kemampuan Kreativitas
  • 4.1 1. Mengembangkan Kemampuan Kreativitas
  • 4.2 2. Menghasilkan Solusi yang Inovatif
  • 4.3 3. Mengajarkan Proses Berpikir yang Sistematis dan Kritis
  • 4.4 4. Merangsang Kolaborasi dan Diskusi
  • 4.5 5. Meningkatkan Kepercayaan Diri
  • 5.1 1. Membutuhkan Waktu yang Lebih Lama
  • 5.2 2. Memerlukan Kerjasama Tim yang Baik
  • 5.3 3. Tidak Selalu Efektif di Setiap Konteks
  • 5.4 4. Tidak Menjamin Solusi yang Terbaik
  • 5.5 5. Memerlukan Keterampilan Kreativitas yang Kuat
  • 6.1 1. Apakah Model Pembelajaran Creative Problem Solving hanya digunakan dalam konteks pendidikan?
  • 6.2 2. Bisakah saya menggunakan model CPS sendirian atau harus berkolaborasi dengan orang lain?
  • 6.3 3. Apakah saya harus memiliki keterampilan kreativitas yang kuat untuk menggunakan model CPS?
  • 6.4 4. Apakah model CPS selalu menghasilkan solusi yang sukses?
  • 6.5 5. Apakah model CPS hanya digunakan untuk mengatasi masalah yang kompleks?
  • 7.1 Share this:
  • 7.2 Related posts:

Dalam model pembelajaran creative problem solving, kita diajak untuk berimajinasi tanpa batas. Kreativitas diutamakan dalam mencari solusi. Ketika kita terjebak dalam suatu masalah, model pembelajaran ini membantu kita melihat segala kemungkinan yang ada. Dengan begitu, solusi baru pun akan muncul.

Apa Itu Model Pembelajaran Creative Problem Solving?

Cara menggunakan model pembelajaran creative problem solving, 1. mengidentifikasi dan mengenali masalah, 2. mengumpulkan informasi dan data, 3. merumuskan pertanyaan dan tujuan, 4. menghasilkan ide dan alternatif solusi, 5. evaluasi dan memilih solusi, 6. menerapkan solusi dan evaluasi hasil, tips menggunakan model pembelajaran creative problem solving, 1. berpikir di luar batas, 2. gunakan teknik kreativitas, 3. kolaborasi dengan orang lain, 4. jaga sikap terbuka, 5. latih kemampuan kreativitas, kelebihan model pembelajaran creative problem solving, 1. mengembangkan kemampuan kreativitas, 2. menghasilkan solusi yang inovatif, 3. mengajarkan proses berpikir yang sistematis dan kritis, 4. merangsang kolaborasi dan diskusi, 5. meningkatkan kepercayaan diri, kekurangan model pembelajaran creative problem solving, 1. membutuhkan waktu yang lebih lama, 2. memerlukan kerjasama tim yang baik, 3. tidak selalu efektif di setiap konteks, 4. tidak menjamin solusi yang terbaik, 5. memerlukan keterampilan kreativitas yang kuat, faq tentang model pembelajaran creative problem solving, 1. apakah model pembelajaran creative problem solving hanya digunakan dalam konteks pendidikan, 2. bisakah saya menggunakan model cps sendirian atau harus berkolaborasi dengan orang lain, 3. apakah saya harus memiliki keterampilan kreativitas yang kuat untuk menggunakan model cps, 4. apakah model cps selalu menghasilkan solusi yang sukses, 5. apakah model cps hanya digunakan untuk mengatasi masalah yang kompleks, share this:, related posts:.

creative problem solving adalah

Metode Pembelajaran CTL: Belajar Sambil Santai Menyenangkan!

creative problem solving adalah

Metode Pembelajaran Tipe STAD: Seru-Seruan Belajar Bareng!

creative problem solving adalah

Metode Konstruktivisme adalah Pendekatan Belajar yang Melibatkan Siswa dalam Proses Konstruksi Pengetahuan

Ghaziya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

  • Privacy Policy
  • Syarat dan Ketentuan

Selamat Datang

serupa.id

seni belajar untuk hidup

Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap)

creative problem solving adalah

Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin (dalam Shoimin, 2017, hlm. 135) bahwa metode problem solving adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan.

Problem solving dalam pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Mengapa? Karena dengan mengetahui cara menyelesaikan masalahnya, pembelajaran akan merekat jauh lebih dalam dan tidak mudah untuk dilupakan. Dampaknya hampir sama dengan pembelajaran kontekstual, karena pada akhirnya masalah adalah hal sehari-hari yang akan ditemui oleh siswa. Pemecahan masalah merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada abad-21 .

Sementara itu Purwanto (dalam Chotimah & Fathurrohman, 2018, hlm. 280-281) berpendapat bahwa model problem solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.

Model ini sering disebut sebagai metode pula karena boleh dibilang merupakan salah satu penerapan problem based learning (PBL) yang sudah memiliki langkah-langkah konkret. Namun di balik itu, metode ini juga cukup dinamis untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan keadaan siswa atau sekolah. Oleh karena sifatnya yang dinamis, terdapat berbagai turunan dari model ini, misalnya model pembelajaran creative problem solving             .

Menurut Murray, Hanlie, et al. (dalam Huda, 2015, hlm. 273) model pembelajaran problem solving merupakan salah satu dasar teoretis dari berbagai strategi pembelajaran yang menjadikan masalah (problem) sebagai isu utamanya. Artinya akan terdapat beberapa tipe atau setting yang dapat dinaunginya.

Model problem solving adalah sebuah metode pembelajaran yang mengharuskan siswa berperan aktif dan mampu berpikir. Karena dalam problem solving siswa diharuskan mampu menganalisis materi mulai dengan mencari data sampai dengan menarik kesimpulan. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving adalah model yang memusatkan pembelajaran pada pemecahan masalah sehingga siswa dapat memperkuat daya nalar dengan menyusun cara, strategi, atau teknik baru untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Lalu seperti apa prosedur, sintaks, atau langkah-langkah dari model ini? Berikut adalah penjelasannya.

Sintaks Pembelajaran Problem Solving

Terdapat sintaks atau acuan dasar dari seluruh fase yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan model pembelajaran problem solving. Menurut Chotimah & Fathurrohman (2018, hlm. 287-288) sintaks model pembelajaran problem solving terdiri dari 6 tahap sebagai berikut.

  • Merumuskan masalah Kemampuan ini diperlukan untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas.
  • Menelaah masalah Untuk menggunakan model problem solving, menelaah masalah diperlukan agar peserta didik dapat menggunakan pengetahuan untuk memerinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
  • Merumuskan hipotesis Kemampuan yang diperlukan lainnya adalah berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab-akibat, dan alternatif penyelesaian.
  • Mengumpulkan dan mengelompokkan data (sebagai bahan pembuktian hipotesis) Tahap ini berfungsi untuk memancing kecakapan mencari dan menyusun data serta menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, atau tabel.
  • Pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan.
  • Menentukan pilihan penyelesaian Tahap ini akan membuat peserta didik mampu untuk membuat alternatif penyelesaian serta kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.

Langkah Langkah Model Pembelajaran Problem Solving

Terdapat langkah-langkah konkret yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan model pembelajaran problem solving. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem solving menurut Sani (2019, hlm. 243) adalah sebagai berikut.

  • Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran.
  • Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya.
  • Pendidik (guru) menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar.
  • Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru.
  • Siswa atau peserta didik menetapkan beberapa solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan.
  • Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan guru.

Tujuan Model Problem Solving

Dalam metode pembelajaran problem solving, pembelajaran tidak hanya difokuskan dalam upaya mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Justru bagaimana menggunakan segenap pengetahuan yang didapat tersebut adalah fokusnya. Dengan kata lain, model pembelajaran ini mengutamakan peningkatan keterampilan untuk menggunakan pengetahuan sebagiamana nantinya akan digunakan pada dunia nyata atau kehidupan sehari-hari.

Siswa yang dapat mengerjakan atau dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dapat dikatakan telah telah menguasai pelajaran dengan baik. Bersinggungan dengan hal tersebut, menurut Chotimah & Fathurrohman (2018, hlm. 282) tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

  • Peserta didik menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
  • Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hasil intrinsik bagi peserta didik.
  • Potensi intelektual peserta didik meningkat.
  • Peserta didik belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Problem Solving

Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kelebihan masing-masing. Salah satunya yakni model pembelajaran problem solving yang tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan pula. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari model ini.

Secara umum salah satu kelebihan dari model pembelajaran problem solving adalah meningkatnya daya kritis siswa dalam pembelajaran. Selain itu, menurut Shoimin (2017, hlm. 137-138) kelebihan dari model pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

  • Membuat peserta didik lebih menghayati pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari.
  • Melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
  • Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
  • Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya dari semenjak sekolah (sebelum memasuki kehidupan nyata).
  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  • Membuat peserta didik berpikir dan bertindak kreatif.
  • Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
  • Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  • Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara yang tepat.
  • Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Sementara itu, menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) keunggulan dari metode problem solving adalah sebagai berikut.

  • Merupakan teknik pembelajaran yang cukup bagus agar siswa lebih memahami isi pelajaran.
  • Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
  • Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
  • Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
  • Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

Menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) kelemahan dari metode problem solving adalah sebagai berikut ini.

  • Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
  • Keberhasilan strategi pembelajaran melalui PBL membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
  • Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin dipelajari.
  • Chotimah, C., & Fathurrohman, M. (2018). Paradigma Baru Sistem Pembelajaran dari Teori, Metode, Model, Media, Hingga Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  • Huda, Miftahul. (2015). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Sani, R.A. (2019). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media.
  • Shoimin, A. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Artikel Terkait

Gabung ke percakapan.

Terima kasih, sangat membantu bagi saya, semakin mengerti model pembelajaran problem solving.

Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Tinggalkan Komentar

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Model pembelajaran creative problem solving.

Menurut Miftahul Huda pendekatan CPS mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan-kelebihan dari pendekatan CPS ini adalah sebagai berikut:

  • Pendekatan CPS ini lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami konsep-konsep dengan cara menyelesaikan suatu permasalahan.
  • Pendekatan CPS dapat membuat siswa aktif dalam pembelajaran.
  • Dapat lebih mengembangkan kemampuan berfikir siswa karena disajikan masalah pada awal pembelajaran dan memberi keleluasaan kepada siswa untuk mencari arah-arah penyelesaiannya sendiri.
  • Dapat lebih mengembangkan kemampuan siswa untuk mendefinisikan masalah, mengumpulkan data, menganalisis data, membangun hipotesis, dan percobaan untuk memecahkan suatu masalah.
  • Pendekatan CPS dapat membuat siswa lebih dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya kedalam situasi baru.

Sedangkan kelemahan-kelemahan dari CPS adalah sebagai berikut:

  • Adanya perbedaan level pemahaman dan kecerdasan siswa dalam menghadapi masalah merupakan tantangan bagi guru.
  • Siswa mungkin mengalami ketidaksiapan untuk menghadapi masalah baru yang dijumpai di lapangan.
  • Pendekatan ini mungkin tidak terlalu cocok diterapkan untuk siswa taman kanak-kanak atau kelas-kelas awal sekolah dasar.
  • Membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mempersiapkan siswa melakukan tahap-tahap dalam CPS.

Menghasilkan Uang dari snack video

IMAGES

  1. 8 Ways To Improve Your Problem-Solving Skills

    creative problem solving adalah

  2. CREATIVE PROBLEM SOLVING

    creative problem solving adalah

  3. Creative Problem Solving What Is It?

    creative problem solving adalah

  4. Pelatihan Critical Thinking and Creative Problem Solving

    creative problem solving adalah

  5. Creative Problem Solving

    creative problem solving adalah

  6. Malaysians Must Know the TRUTH: CREATIVE PROBLEM-SOLVING

    creative problem solving adalah

VIDEO

  1. Creative Problem Solving Final Project

  2. Creative Problem Solving Speech

  3. How To Succeed At Creative Problem Solving #creativity #problemsolving #podcast #ideation

  4. Creative Problem Solving Chapter 7

  5. Creative Problem Solving Chapter 3

  6. Creative Problem Solving Chapter 1

COMMENTS

  1. Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)

    Menurut Baharudin (2010), creative problem solving adalah variasi dari pembelajaran dengan pemecahan masalah melalui teknik sistematik dalam mengorganisasikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Menurut Cahyono (2009), creative problem solving adalah suatu metode pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan ...

  2. Metode Pembelajaran Creative Problem Solving: Menemukan Solusi dengan

    Creative Problem Solving (CPS) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengatasi masalah dengan pendekatan kreatif dan inovatif. Metode ini memiliki tujuan untuk memberikan solusi yang unik dan efektif dalam menghadapi tantangan atau masalah yang kompleks. Dalam CPS, pemikiran kreatif dan proses berpikir yang fleksibel sangat ditekankan.

  3. Creative Problem Solving (CPS) untuk Meningkatkan ...

    Creative Problem Solving (CPS) adalah model pembelajaran yang berfokus pada keterampilan memecahkan masalah dan tantangan dalam menemukan solusi terbaik dengan cara berpikir kreatif, inovatif, dan imajinatif. Memiliki keterampilan berpikir kreatif sangat penting bagi siswa untuk mempersiapkan diri dalam perubahan yang terjadi begitu cepat di ...

  4. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS

    Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan model pembelajaran (CPS). Osborn seorang ahli pendidikan yang pertama kali memperkenalkan struktur (CPS) sebagai metode untuk menyelesaikan masalah secara kreatif yang kemudian menjelaskan 6 langkah pada proses model pembelajaran (CPS) berdasarkan criteria OFPISA model Osborn-Parnes, yaitu :

  5. Metode Pembelajaran Creative Problem Solving: Menggapai Solusi dengan

    Manfaat Creative Problem Solving. Metode pembelajaran creative problem solving memiliki sejumlah manfaat yang tidak dapat diabaikan. Diantaranya adalah: 1. Kemampuan Berpikir kreatif: Menggunakan metode ini akan membantu Anda mengembangkan kemampuan berpikir kreatif yang penting dalam menemukan solusi yang tak terduga dan inovatif. 2.

  6. What Is Creative Problem-Solving & Why Is It Important?

    Its benefits include: Finding creative solutions to complex problems: User research can insufficiently illustrate a situation's complexity. While other innovation processes rely on this information, creative problem-solving can yield solutions without it. Adapting to change: Business is constantly changing, and business leaders need to adapt.

  7. What is Creative Problem-Solving?

    An introduction to creative problem-solving. Creative problem-solving is an essential skill that goes beyond basic brainstorming. It entails a holistic approach to challenges, melding logical processes with imaginative techniques to conceive innovative solutions. As our world becomes increasingly complex and interconnected, the ability to think ...

  8. Pengertian Model Pembelajaran Creative Problem Solving

    Tujuan Model Pembelajarann Creative Problem Solving; Model Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan kreatifitas.. Tujuan model Creative Problem Solving (CPS) menurut Hudojo (2008: 155) adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar pada hasil belajar, keaktifan dan keterampilan berpikir dan ...

  9. Karakteristik dan Implementasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving

    Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu model pembelajaran yang memusatkan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Dalam hal ini peserta didik terlibat dalam memecahkan masalah sehingga peserta didik lebih berfikir aktif, kreatif dan dapat memperoleh manfaat yang ...

  10. Creative problem-solving

    Creative problem-solving (CPS) is the mental process of searching for an original and previously unknown solution to a problem. To qualify, the solution must be novel and reached independently. The creative problem-solving process was originally developed by Alex Osborn and Sid Parnes.Creative problem solving (CPS) is a way of using creativity to develop new ideas and solutions to problems.

  11. (PDF) MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS ...

    Keywords: creative thinking ability, academic achievement, creative problem solving Abstrak. Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu dari keterampilan abad 21 yang harus dimiliki siswa.

  12. Model Pembelajaran Kooperatif Creative Problem Solving: Cara Seru untuk

    Creative Problem Solving (CPS) atau pemecahan masalah secara kreatif adalah kemampuan untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang inovatif dan kreatif. Sementara itu, Model Pembelajaran Kooperatif adalah suatu metode pembelajaran yang melibatkan kerjasama antara siswa, di mana mereka saling bekerja sama untuk mencapai ...

  13. Model pembelajaran Creative Problem Solving

    Creative Problem Solving (CPS) lebih menekankan pada pentingnya penemuan berbagai alternative ide dan gagasan, untuk mencari berbagai macam kemungkinan cara/tindakan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu model pembelajaran yang memusatkan pengajaran pada sebuah keterampilan (Pepkin, 2004: 1).

  14. Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    Menurut Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar (2018), diketahui kalau teka-teki silang bisa meningkatkan aktivitas pembelajaran sebesar 82,3%. Penelitian ini juga menemukan kalau hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan model pemecahan masalah yang nggak ...

  15. Model Pembelajaran Creative Problem Solving Adalah Cara Inovatif

    Tips Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving: 1. Berpikir di Luar Batas. Jangan takut untuk berpikir di luar batas dan mencoba pendekatan yang tidak biasa. Kadang-kadang, solusi terbaik dapat ditemukan dengan cara ...

  16. Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS ...

    masalah (Problem Solving). Salah satunya adalah model pembelajaran Creative Problem Solving. Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan memecahkan masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan (Pepkin, 2004).

  17. Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap)

    Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin (dalam Shoimin, 2017 ...

  18. Problem Solving: Arti, Manfaat, Proses, dan Contohnya di Dunia Kerja

    Contoh 1: Deadline mepet dan beban kerja banyak. Salah satu contoh problem solving yang akan sering kamu jumpai di dunia profesional adalah tugas yang menumpuk dengan tenggat waktu berdekatan. Jika kamu berada dalam situasi ini, jangan panik dulu. Pertama, tarik napas agar kamu bisa berpikir dengan jernih.

  19. Problem Solving: Arti, Metode, Contoh, Proses & Tips Pentingnya

    Berikut adalah beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dunia kerja di mana kemampuan problem solving sangat dibutuhkan. 1. Menyelesaikan komplain pelanggan. Di kasus ini, jelas sebagai seorang profesional, kamu harus memikirkan bagaimana langkah-langkah menyelesaikan masalahnya.

  20. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Creative Problem Solving

    Model Pembelajaran Creative Problem Solving. Menurut Miftahul Huda pendekatan CPS mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan-kelebihan dari pendekatan CPS ini adalah sebagai berikut: Pendekatan CPS ini lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami konsep-konsep dengan cara menyelesaikan suatu permasalahan. Pendekatan CPS dapat ...

  21. (PDF) Implementasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS

    Implementasi Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa March 2019 Jurnal Derivat Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika 5(1):69-81

  22. PDF TEKNIK CREATIVE PROBLEM SOLVING

    Creative Problem Solving adalah cara berpikir dan berperilaku. Definisi untuk meningkatkan pemahaman umum tentang beberapa istilah yang digunakan sebagai dasar untuk buku kerja ini. ...

  23. PDF IMPLEMENTATION OF CREATIVE PROBLEM SOLVING MODELS IN DYNAMIC ...

    sains siswa adalah model Creative Problem Solving. Creative Problem Solving atau pemecahan masalah kreatif adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan kreativitas. Karakteristik dari model pembelajaran creative problem solving ini adalah siswa diberikan banyak latihan tentang ...